Dicuekin Doi? Yuk, Intropeksi Diri dan Jaga dia dengan Doa serta Diammu !

🍃🍃DICUEKIN🍃🍃*
Sharing Hijrah 📝@desyy_azn


Setiap manusia pasti punya urusan hidup masing-masing, dan setiap manusia pasti tak pernah jauh dari kesalahan..

Pernah gak sih kita berfikir apa tujuan kita hidup didunia ini ??
Apa hidup didunia ini hanya untuk berlomba-lomba mencari harta sebanyak mungkin , dan setiap harinya hanya berfikir bagaimana caranya supaya harta itu tidak habis..

Mengumpulkan/Mengoleksi harta benda yang tidak bermanfaat, beli ini dan itu yang belum tentu berguna dalam kehidupan sehari-hari..
Pamer sana-sini atas apa yang kita miliki, lalu merendahkan orang yang tidak mampu..

Sampai-sampai kita mencari pekerjaan yang gajinya lebih besar namun mengorbankan untuk sholat diawal waktunya..

Heii.. semua yang kau kumpulkan itu tidak akan dibawa mati,
Lalu apa yang kau bawa mati, amal Sholeh mu..
Allah gak butuh semua hartamu itu, yang Allah tanya itu bukan berapa banyak hartamu , berapa penghasilan mu , apa jabatanmu , tapi yang Allah hisab pertama kali adalah Sholatmu..

Tujuan kita hidup didunia ini untuk ibadah , berlomba-lomba menggapai Rahmat-Nya , berlomba-lomba untuk beramal Sholeh..

Terkadang manusia lebih iri dengan mereka yang ahli mencari harta, iri dengan mereka yang tak pernah kehabisan harta, punya mobil mewah, rumah mewah, baju yang mewah , koleksi barang yang mewah..

Heii.. jangan kau melihat mereka keatas , untuk apa iri, kita mati hanya dengan sepotong kain putih yang tak berkantong dan tidak berwarna, hanya kain putih polos..
Apa yang perlu dibanggakan, Apa yang harus disombongkan ??

Kenapa kita tidak iri dengan hamba Allah yang buta namun ia mampu menghafal Al-Qur'an ??
Sedangkan kita, punya tubuh sempurna tapi malas-malasan.. jangankan menghafal , untuk membacanya saja mungkin hanya ketika kita mau , bahkan mungkin tidak membaca sama sekali.. Astaghfirullah 😭

Terkadang kita itu membayangkan mereka yang banyak harta namun tdk ibadah,.
"Itu mereka gak pernah ibadah, kok bisnisnya lancar-lancar aja ya"
"Gak pernah sedekah, kok hidupnya bahagia" aja ya, kayaknya hidupnya kok tenang-tenang aja gtu"

Jangan kita terjebak oleh dunia yang sementara ini, pernah gak sih kita itu merasa dicuekin Allah..
Kita bermaksiat dibiarin sama Allah, kita tdk ibadah dibiarin sama Allah, tapi kenapa mereka yang seperti itu tetap diberikan harta yang melimpah, bisnis yang lancar..
Kesenangan dan nikmat yang Allah berikan kepada orang yang jauh dari-Nya yang sebenarnya itu menjadi azab baginya apakah dia bertobat atau semakin jauh dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Sederhananya adalah jika kita dapati seseorang yang semakin buruk kualitas ibadahnya, semakin tidak ikhlas, berkurang kuantitasnya, sementara maksiat semakin banyak, baik maksiat kepada Allah dan manusia, lalu rezeki baginya Allah berikan melimpah ruah, kesenangan hidup begitu mudah didapatkan, tidak pernah sakit dan celaka, panjang umur, bahkan Allah berikan keluarbiasaan pada kekuatan tubuhnya. Maka, hati-hatilah bisa jadi ini adalah istidraj baginya, bukan karamah, secara beransur Allah menariknya dalam kebinasaan.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَلَمَّا نَسُوْا مَا ذُكِّرُوْا بِهٖ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ اَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ ۗ حَتّٰۤى اِذَا فَرِحُوْا بِمَاۤ اُوْتُوْۤا اَخَذْنٰهُمْ بَغْتَةً فَاِذَا هُمْ مُّبْلِسُوْنَ

"Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa."
(QS. Al-An'am 6: Ayat 44)

Astaghfirullah 😭😭

Mau gak sih kita dicuekin Allah sampai seperti itu , apa-apa ibaratnya sudah dibiarin aja gitu.. 😭😭

Bersyukur tuh ketika kita masih diberikan ujian sama Allah, pertanda Allah masih perhatian sama kita, 😭😭

Wahai saudaraku..
Bersyukurlah karena engkau masih diberi Allah kesempatan waktu untuk bertaubat.. Kau masih hidup saat ini bukan berarti waktumu masih panjang, bukan berarti masih banyak waktumu untuk bersenda gurau didunia ini..
Sadarlah wahai saudaraku.. Mungkin esok kita telah terbujur kaku didalam tanah,
Janganlah kita lalai mengejar nikmat dunia yang hanya sementara ini. Kehidupan kita yang sebenarnya bukan didunia, tidakkah cukup banyaknya bencana diluar sana sebagai pengingat kita bahwa adanya kekuasaan Allah ? Bersyukurlah , cobalah renungkan sebentar dari bencana-bencana dihari lalu , Allah habiskan semua harta mereka yang selama itu mereka cari bertahun-tahun , mereka kumpulkan harta mereka , namun sebentar saja Allah habiskan harta mereka .. tidakkah cukup itu sebagai teguran untuk kita ??
Sadarlah wahai saudaraku 😭 , kita tidak akan pernah tau kapan ajal menjemput , setinggi apapun benteng kau buat , jika ajalmu telah tiba , tiada gunanya semua itu 😭😭😭
Bersyukurlah kau masih hidup saat ini , bertaubat lah sebelum kau menyesalinya nanti..
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَوْ تَرٰۤى اِذْ وُقِفُوْا عَلَى النَّارِ فَقَالُوْا يٰلَيْتَنَا نُرَدُّ وَلَا نُكَذِّبَ بِاٰيٰتِ رَبِّنَا وَنَكُوْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ

"Dan seandainya engkau (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, mereka berkata, Seandainya kami dikembalikan (ke dunia) tentu kami tidak akan mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman."
(QS. Al-An'am 6: Ayat 27)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَوْ تَرٰۤى اِذِ الْمُجْرِمُوْنَ نَاكِسُوْا رُءُوْسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ رَبَّنَاۤ اَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًـا اِنَّا مُوْقِنُوْنَ

"Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata), Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), niscaya kami akan mengerjakan kebajikan. Sungguh, kami adalah orang-orang yang yakin. "
(QS. As-Sajdah 32: Ayat 12)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوْهُهُمْ فِى النَّارِ يَقُوْلُوْنَ يٰلَيْتَـنَاۤ اَطَعْنَا اللّٰهَ وَاَطَعْنَا الرَّسُوْلَا

"Pada hari (ketika) wajah mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata, Wahai, kiranya dahulu kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul."
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 66)

Semoga setelah kita membaca ini , kita tdk akan menyia-nyiakan waktu kita lagi ..
Maaf jika ada kesalahan kata , ini hanya sebagai muhasabah diri , agar kita tidak melalaikan perintah-Nya 🙏🙏

Wallahu A'lam bish shawab
Semoga bermanfaat 🙏

📝📝 Desy Azani

Cinta Pertama Timbul Karena Agama

Cinta Pertama Timbul Karena Agama

.
Pernah enggak sih kalian merasakan jatuh cinta? Apalagi jatuh cinta pada pandangan pertama dan itu karena Lillah dan Dirimu mengagumi karena dia taat kepada-Nya. Sungguh, jika dibayangkan bidadari pasti akan cemburu dengan dia. Bagaimana sih Cinta Pertama Timbul Karena Agama? Jika ada alasan namanya bukan cinta dong hehe...

Saat pertama kali melihatmu, bagaikan ada pelangi setelah hujan dihatiku. Damai rasanya memandang wajahmu yang biasa namun entah apa yang membuat mataku tak lepas dari padangannya. Rasa kagum semakin mendera ketika ku tahu bahwa dirimu paham terhadap agama, ketika aku tahu ibadah tak lepas dari tepat waktu dalam penjadwalannya, ketika aku tahu bahwa dirimu berusaha mengejar RidhoNya dibanding urusan dunia.
.
Ketika sepercik senyuman melelehkan hati, membuat mata terbuka dan membuat tangan gemetar benakku berkata "inikah yang dinamakan cinta?" Entahlah senyummu membuatku terpana dengan lamunan yang tak ada ujungnya. Agama mu mengalahkan segalanya, agama mu memikat hatiku yang dulu pernah terluka, agama mu membuat diriku percaya bahwa cinta atas dasar Agama adalah RidhoNya. Tak berani ku ungkapkan segala asa dan rasa yang ada, aku hanya mampu berdoa dan melohat hasilnya seiring berjalannya waktu yang ada, semoga Allah berikan jawaban jawaban dari doaku yang kian dipanjatkan.
.
Tak lepas dari bayanganmu, disetiap waktu ku bayangkan jika kamu adalah jodohku, akan damai rasanya bila agama sudah menjadi prioritas sebab adab dan tata cara memperlakukan orang sudah dipahaminya. Perasaan itu timbul karena agama, andai kau tak memegang teguh agama mungkin perasaanku takkan tumbuh sesubur ini, aku coba kubur dalam dalam namun masih selalu terlintas dalam ingatan, entah sampai kapan aku harus mencintai dalam diam menunggu sebuah kepastian dan jawaban dari sang maharahman atas doa doa yang kian dipanjatkan.

Puisi singkat pendek Bila Kau Cinta | By Ranto

Puisi singkat pendek Bila Kau Cinta

Kumpulan puisi cinta pendek dan romantis berikut ini berisi puisi cinta terbaik yang kita pilih dari berbagai sumber. Puisi cinta tidak hanya sebagai salah satu bagian dari kekayaan kesusastraan negeri ini, tapi kini telah menjadi wadah untuk meluapkan emosi jiwa, ungkapan hati dan perasaan yang terpendam, tak bisa tersampaikan secara langsung. Apakah kamu termasuk orang yang suka menyembunyikan perasaan kepada orang lain? kemungkinan besar iya. Benar, kan? Puisi cinta pendek atau puisi romantis berikut ini bisa kamu gunakan untuk mewakili perasaanmu. Tenang, kamu tidak sendiri. Terkadang seseorang perlu meminjam kata-kata orang lain untuk menggambarkan suasana hati yang sedang dialami.


Jangan takut untuk mencintai. Itu adalah hal lumrah. Puisi cinta, romantis, rindu, sedih dan cinta dalam diam bisa kamu ungkapan dalam bentuk aksara. Tulislah sendiri puisi cintamu.

Bila Cinta

Ada ribuan hari menjalin harap dalam abai kita
Sedetikpun cinta tak tercipta
Harusnya bukan kita tapi hanya aku
Bila cinta jatuh lewat mata
hanya kepadamu cinta menyapa melalui kata
Bila cinta tumbuh setitik demi sehasta
Ku pinta titik ini tetap menjadi satu, tanpamu itu hanya igauan bersama, desau tarikan nafas
Bila cinta ini milikku
Semoga do'a melipat jarak antar kita
Hanya dalam pinta kepada Dia aku melafazkan namamu
Ijinkan, aku meminjam namamu untuk ku perbincangkan bersama Rabb-Ku

Bolehkah aku CINTA? Awas baper, nyesel kalo nggak baca!!

Bolehkah aku CINTA?

Bolehkah aku mengatakan bahwa aku mencintaimu
Tapi, menurutku aku tak pantas berkata itu
Aku hanya laki-laki yang mengharapkan wanita idamanku
Yang ku nantikan..
Mau bersamaku selamanya..

Aku sadar ku ini laki-laki fakir ilmu,
Tak tampan seperti layaknya rasulullah-Mu
Tak sepintar pula seperti yang kau mau


Tapi apalah daya aku benar-benar mengagumimu
Dalam setiap doa'a-do'a untumu
Aku bangun seperti malam melaksanakan sunah rasul
Dan minta yang terbaik untukmu..

Aku hanya bisa diam..
Melihatmu bahagia itu sudah membuatku bahagia

Kau sosok ikhwat yang hampir sempurna,
Pengagumnya para laki-laki yang tampah wajahnya
Tak pantas bila ku mendapatkanmu
Tapi aku tetap berdo'a yang terbaik untukmu

Semoga Allah SWT mempersatukan kita dalam ikatan yang halal. Aminn ya rabbal aalamiin...


Aku tak benci sebuah perpisahan, karena nyatanya ia mampu menciptakan suatu pertemuan

Aku tak benci sebuah perpisahan

Aku tidak membenci perpisahan,
Karna nyatanya ia mampu menciptakan suatu pertemuan..
Walau nyatanya memang pahit dan menyakitkan
Tak disangka hati begitu pedih karna kehilangan
Namun itulah nyatanya, setiap pertemuan pasti di nanti oleh perpisahan
Dan setiap perpisahan pasti akan menemukan pertemuan lagi..

Semua kisah yang akan berlalu,
Tak akan semudah itu terlupakan..
Pasti diri ini akan selalu mengingatnya

Namun itu tidak menjadi beban untuk ku membenci perpisahan,
Karena kenangan tidak akan membawa kesedihan..
Melainkan membawa kerinduan dan kerinduan takkan menghantarkan kepada tangisan
Melainkan sebagai wujud menebar do'a


Namun aku memang berharap supaya tak ada perpisahan
Karena untuk mengulang kisah lagi itu sungguh tak kusukai
Namun jika nyatanya perpisahan itu menghampiri,
Maka akan ada pertemuan dengan seseorang yang jauh lebih baik

Karena yang datang takkan sama dengan yang pergi
Dan yang bertahan takkan sama dengan meninggalkan..
Karena setiap pertemuan mampu berakhir dengan perpisahan
Dan perpisahan mampu menciptakan sebuah pertemuan

Apa yang salah dari kita ? (Rumah yang ditinggal tamunya) : By Susi

Apa yang salah dari kita?



Waktu mengsenjakan rinduku
Pulanglah..
Sebelum jelaga rasa taburkan puing-puing luka

Aku tahu, pergimu bukan tanpa alasan
Dan kamu jawaban aku ingingkan
Seseorang yang sudah lupa pernah merindukan aku
Seseorang yang mengaku jatuh dan patah karena aku

Apa yang salah dari kita
Tempo hari kita masih bersapa ria
Kamu tersenyum membuatku bahagia
Aku tertawa membuatmu menatapku tak percaya


Sungguh, apa yang salah dari kita?
Aku tak berharap kita saling berdiam diri
Atau barangkali berharap terasingkan kembali

Aku menginginkan kamu
Pulangmu sumpahku menunggu
Meski aku bukan lagi rindumu berlabuh

Susi
15, Maret 2018
Happy sweet 18th buat saya hehe

Quotes baper dari film Dilan 1990

Hai sobat, sudah nonton bioskop yang telah ramai yaitu DILAN 1990. Film yang bikin baper di usia remaja yang sukses sekali menarik para penonton. Begitu viral film ini di tahun 2018 ini, sayang sekali kalau kalian belum menonton film ini. Sekarang saya akan memberikan Quotes seputar Dilan 1990.

Semak ya, dan denger lagu nya ^_^ Jagan baper-sendiri kamu gak bakal kuat, mending bacanya sama aku hehe

"Kalau aku menjadi presiden yang harus mencintai seluruh rakyatnya, aduh maaf. Aku pasti tidak bisa karena aku cuma suka milea." ~Dilan

"Kenangan yang baik itu adalah bagian yang paling manis di dalam kehidupan, tapi kalau akunya sibuk. Cenderung akan memudah untuk tahu-tahu kemudian terlupakan." ~Dilan


"Dia mungkin bukan lelaki yang baik, tetapi dia tidak jahat, tetapi dia tidak kasar, Dia malah selalu membuat aku tersenyum. Dia membuat aku ingin bagun pagi hanya untuk melihat apakah dia masih ada di bumi?" ~Milea

"Aku percaya, orang yang paling egois sebenarnya adalah orang yang paling merasa tidak aman di dunia. Menyembunyikan emosi hanya untuk terlihat seperti baik-baik saja, padahal sesungguhnya menyimpan berjuta pikiran di kepalanya dan begitulah aku saat itu." ~Dilan

"Meski sulit untuk melepaskan, tapi bagaimana? Kita tidak bisa untuk memaksa seseorang harus terus bersama kita." ~Dilan

"Semua sikapku ke kamu, bahkan ketika aku marah, bahkan termasuk ketika aku kesal, bahkan termasuk ketika aku jengkel, kamu harus tahu bahwa itu semua bersumber dari aku yang sangat mencintai dirimu." ~Milea

"Angin untuk meniup rambutmu. Aku, untuk mencintamu." ~Dilan

"Biar bagaimanapun tidak ada yang akan baik-baik saja tentang sebuah perpisahan." ~Dilan

"Kalau dulu aku pernah berkata bahwa aku mencintai dirimu, maka kukira itu adalah sebuah pernyataan yang sudah cukup lengkap dan berlaku tidak hanya sampai di hari itu, melainkan juga hari ini dan untuk selamanya.." ~Dilan

"Cinta sejati adalah kenyamanan, kepercayaan dan dukungan. Kalo kamu tidak setuju, aku tidak pedulu." ~Milea

"Kamu pikir bandel itu gampang? Susah. Harus tanggung jawab sama yang udah di perbuat." ~Dilan

"Nanti kalau mau tidur. Percayalah, aku sedang mengucapkan selamat tidur dari jauh. Kamu enggak akan denger." ~Dilan


Jauh
Apa kamu rindu?
Aku disini, Dilan.
Jauh, Jauh..
(Milea Adnan Hussain 1991)

DI MANA
Aku rindu
Dilan, kamu dimana, Dilan?
Sini!!
(Milea Adnan Hussain, 1991)

"Tampak anak nakal, guru BP gak ada kerjaan. Harusnya, guru BP itu berterima kasih, ke anak-anak nakal." ~Dilan

Sekian dari Quotes Dilan 1990, Jika ada kesalah kata mohon dimaafkan mungkin saya lupa atau salah ketik. Oke :)

Nb: Copas sertakan sumber link!
Fb -> @irfun157
Follow ig -> @ir_fun157

Makasih pernah hadir dalam kehidupanku ~ By Ranto

Pengagum Rahasiamu


Menyukai dalam diam
Mencintai dalam diam
Mengagumi dalam diam

Hal bodoh yang pernah kulakukan
Berharap akan dirimu tanpa kepastian
Berharap kita menjalin sebuah hubungan
Tapi,
Aku bahagia
Walau kita hanya sebatas teman..
Karena, Cinta..
Tak selamanya harus memiliki
Karena Cinta..
Adalah sebagai motivasi diri

Aku, hanya mendoakanmu
Bahagia selalu..
Selamanya, dalam keadaan apapun itu
Terima kasih..Pernah hadir dalam kehidupanku

Oleh : @ir_fun157

Nb: Copas sertakan sumber link!
Fb -> @irfun157
Follow ig -> @ir_fun157

Suka duka seorang kuli bangunan yang tidak sejajar dengan bayaran: BY : Ranto


Stmbois.blogspot.com
Perkenalkan nama saya irfan maulana. Dari kecil hidup dengan keadaan yang sederhana, susah sekali namun belum pernah merasakan apa yang dinamakan KERJA.Pada saat sekolah SD, pulang sekolah dengan jalan kaki yang tidak sengaja melihat ayahku yang sedang menggayuh sebuah becak.Aku ingat sekali betul dan masih tertanam dalam benakku.Melihat keringat dan tak kenal lelah seorang ayah mencari rupiah demi seseorang yang dicintai.Dengan begitu sebenarnya diriku tak tega melihatnya, aku juga ingin merasakan bagaimana rasanya mencari selembar kertas.

Saat sampainya dirumah saya tak melihat ayah, mungkin belum pulang.Aku tunggu beberapa jam lamanya dan sering kali bertanya kepada ibuku menanyakan kapan ayah pulang.Sekitar jam 10 malam, aku mengantuk sekali.Tapi, aku bertanya pada ayahku
“Pak, Tidak capek kah?” Tanyaku penasaran.
“Tidak, bapak tak pernah merasa capek” Jawabnya singkat (Sambil diambilin kopi sama ibu)
“Padahal bapak menggayuh becak dari pagi sampai malam, bagaimana rasanya pak? Ajari aku untuk menggayuh becak agar meringankan beban bapak dan belajar merasakan KERJA.” Tanyaku semakin penasara.
“Jangan nak! Umurmu masih kecil dan tidak sepantasnya untuk kamu bekerja” Jawab kembali bapak.
“Kapan pak waktunya? Aku ingin sekali membantu bapak” Tanya mendesak dariku
“Nanti, waktu lulus dari SMA/SMK. Kamu akan masuk dalam dunia kerja dan bagaimana kerasnya dunia” Terangnya bapakku.

Singkat cerita, umurku sudah 17th waktu SMK di sekolah negeri jombang, Jawa Timur.Saat ini aku sudah kelas 2 SMK.Pada kelas 2 ada progam dari SMK untuk siswa-siswi wajib melakukan PI (Praktek Industri) yang dimana siswa disitu akan diajarkan atau belajar mencari pengalam dalam dunia kerja.Disitu saya mulai berfikir dalam hati (Apakah ini kata bapakku saat aku masih kecil?”.Aku merasa semangat dalam melakukan PI (Praktek Industri) walaupun aku belum bisa apapun dalam bidang BANGUNAN yang kadang juga pernah diajarkan dalam jurusan saya menggambar seperti ARSITEK.

Pada bulan awal Februari, saya berangkat PI (Praktek Industri).Diberitahu pada wali kelas saya yaitu ditugaskan di kota Lamongan.Sempat kaget dengar pemberitahuan itu, karena bagaimana mendapat uang saku untuk pergi ke Lamongan? Sedangkan saya sendiri memegang uang 50rb saja tidak pernah.Ya, emang pernah waktu hari raya hehe dapet uang saku dari saudara-saudara hehe.Saya sungguh bingung setengah mati memikirkan itu semua karena saya tidak ingin sekali merepotkan orang tua.Terpaksa, kan saya seorang BLOGGER juga mempunyai akun Adsense yang susah payah saya dapatkan.Mau tidak mau saya menjualnya ke grup BLOGGER INDONESIA dan alhamdulillah laku seharga 350K.Saat itu saya lega dan siap-siap berangkat ke Lamongan.

Stmbois.blogspot.con
Tepat pada tanggal 1 Februari, saya diantar ke kantor CV. IKHTIAR di jombang.Datang kesana sama guru BK, saya begitu banyak membawa barang dan pakaian secukupnya.Sesampainya disana, seorang perempuan sebut saja namanya mbak Via menjelaskan bahwa berangkat di Lamongan mulai hari senin.Semangatku down karena tak jadi kesana, tertunda beberapa hari.Tak mengapa, karena selama 3 hari saya berada di kantor tersebut.Saya dengan teman rekan saya 3 orang dikenalkan dengan mbak Via dengan anak yang PI juga perempuan jurusan gambar.Begitu senang lagi melihat dan bisa berkenalan dengan orang-orang yang baik hati.Kebetulan langsung hari itu dikasih tugas men-design rencana rumah sederhana dengan luas 1200cmX800cm, Saya ada yang lupa dengan satu cara membuat sesuatu dan kemudian meminta bantuan kepada cewek-cewek yang ada dikantor. Beres semua sudah selesai tugas dan kerjaannya.Namun aku masih berfikir (Apakah ini rasanya kerja hanya duduk-duduk dan menikmati wifi? Kok beda sama yang dikerjakkan bapakku?)

Pada hari sabtu, diberitahu dengan boss kalau keberangkatan di Lamongan tidak jadi digantikan di Perak karena ada proyek baru.Dengar itu, Aku merasa down kembali tapi aku berusaha tetap semangat terus sampai apa yang dimaksud bapak sebenarnya.

Hari senin, saya diberangkatkan ditempat sebuah rumah.Ternyata, disitulah proyek tersebut dan saya membangun sebuah rumah tingkat. Gambar design menyusul hehe.Saya semangat awal hari pertama karena tukang sangat baik dan sangat membimbing sekali juga ada orang kuli itu yang membuat lawakan-lawakan membuat aku dan teman-teman tertawa.Disitu saya ya membuat adukan, memasang bata, memikul semen, mengangkat bata seperti layaknya kuli bangunan.Pertama, memang sayang tak merasakan apapun bahkan semakin saya bersemangat.Hari ketiga dan keempat saya mulai merasa lelah dan sungguh capek walau yang saya kerjakan sama seperti yang hari-hari pertama dan dua, namun rasa capek itu tiba-tiba menghajar fisik saya.Mungkin karena saya dulunya hidupnya tidak boleh sengsara, bekerja pun tidak boleh jadi dirumah hanya melihat TV sinetron dan bermain sepak bola kalau sore.Entah mengapa, saya kepikiran kata bapakku dan ku membatin (Inikah rasanya KERJA? Capek, Badan sakit-sakit, Terasa linu, terasa badan kayak remuk.Apakah ini juga rasanya saat bapakku bekerja ya becak,kuli bangunan, sopir truk gandeng, dan sekarang di Rentalan Mobil).

Hari kelima, saya sebenarnya tak kuat untuk melakukan aktifitas KERJA KULI BANGUNAN karena saat itu kondisi saya sangat tidak fit, flu, batuk, ditambah badan nggak enak.Tapi, aku harus tetap bekerja latihan untuk masa depan cerah itulah sempat kata-kata motivasi pada diri saya.Pada hari itu saya melakukan hal yang sama berusaha kuat dan tidak terlihat lemas.Jika PI (Praktek Industri) saja diriku seperti ini loyo kayak tak bertenanga bagaimana nanti kalau di dunia KERJA ? Ini saja belum tentu dibayar apalagi kalau sudah dibayar apa mungkin malas-malasan? (Itu yang ada dipikiran saya).Yang membuat saya tetap kuat adalah sosok bapak-bapak yang membuat lelucon dan sering kali saya tertawa tak terasa beban berat itu setelah melihat begitu besar juga perjuangannya. Bagaimana tidak ? Mengangkat beberapa pasir, Koral, dan Abu batu sendiri termasuk menghaluskan pasir.Kulihat dia tak pernah merasa mengeluh dengan kerjaannya.

“Pak, nggak capek ini itu, ini itu sendirian? Maaf saya nggak bisa bantu banyak saya lagi nggak enak badan” Tanya penjelasanku
“Buat apa capek, kalau masih ada orang yang dicintai dan untuk menafkahi itu membutuhkan uang untuk makan, jika aku bermalas-malasan terus makan apa anak dan istri saya dek?”. jawab dengan tanya balik bapak itu.
“Berarti, jawaban bapak sama seperti bapak saya.Ayo pak saya bantu lagi udah nggak capek lagi” Ujarku sambil membantu mengangkat tujuannya meringankannya.
“Makasih dek, semoga kamu nanti nggak jadi seperti saya hanya KULI BANGUNAN, karena itu berat sekali kamu tidak akan kuat bahkan bayarannya tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan.Kamu nanti ini dibayar atau tidak jangan dipikirin karena disini kamu harus betul-betul belajar mencari ilmunya agar bisa menjadi PEMBORONG atau setidaknya MANDOR.” Terang bapak itu
“Siap, pak! Saya nggak mencari bayaran disini, karena saya disini mencari pengalaman untuk mencari pekerjaan disaat mau lulus nanti. Terima kasih doa nya pak.” Jawabku.

Pada hari sabtu, BOSSku datang melihat pekerjaan TUKANG dan KULI nya betul atau tidak dalam mengerjakan proyek tersebut.Setiba disana, syukur BOSS saya tidak komentar tentang kerjaan tersebut.Saat waktu istirahat kita berkumpul dalam rumah tersebut. Tidak kusangka aku diberi uang hanya 100rb dalam 6hari (Seminggu), aku begitu bersyukur karena seumur-umur tak pernah memegang uang 50rb dengan hasil KERJA KERAS sendiri.Pada saat BOSS pergi meninggalkan tempat, aku bertanya kepada bapak KULI kemarin
“Pak, digaji berapa kalau boleh tau?” Tanyaku
“70rb/hari dek, jadi ini hanya dapet 420rb.” jelasnsya bapak KULI itu.
“Wah, besar juga pak ya...Emang nggak sama apa dengan teman bapak itu??” Tanyaku penasaran
“Tidak dek, bapak ini hanya KULI sedangkan mereka tukang yang gajinya sekitar 85rb-90rb/hari.” Jawabnya lagi
“Loh, tapi kan itu nggak adil bapak yang capek nyiapin ini itu, ini itu tapi digaji lebih sedikit dari mereka?” Jawabku agak protes
“Sudah-sudah dek. Kamu harus bersyukur PI (Praktek Industri) saja sudah dibayar 100rb. Jadikan itu pengalaman dek, dulu bapak PI aja membayar bukan dibayar. Jadi, beginilah dek nasib suka duka seorang KULI BANGUNAN”. Cerita singkt bapak itu.
Kini aku sadar bahwa mencari uang 100rb hasil KERJA KERAS sendiri itu sulit.

Untuk TUKANG atau KULI BANGUNAN diluar sana, syukuri apa adanya sekecil apapun rupiah yang kalian dapat syukuri dan insyaallah barokah.Karena masih banyak diluar sana yang tidak mempunyai pekerjaan menjadi seorang pengemis! Itu derajatnya jauh lebih tinggi mereka karena masih berusaha dengan KERJA KERAS tanpa meminta bantuan orang lain walau mereka dalam keadaan yang memprihatinkan.
Kan ku ukir cinta di atas pasir dicampur semen
10,FEB 2018

Kuukir kata cinta untukmu di hamparan pasir,
Namun masih terhapus oleh angin dan tangan
Sekarang, ukiran kata cintaku padamu tak akan lagi terhapuskan..
Karena sayangku, pasirnya sudah kucampur dengan semen dan air


Nb: Maaf jika ada kesamaan cerita atau puisi, karena ini saya membuat dengan spontan tanpa meng-copas orang lain saya mohon maaf jika sama ^_^
 Follow My IG -> @ir_fun157
My Facebook -> @ir_fun157

Puisi Inginku selalu bersamamu : By Ranto ~

Ingin ku selalu bersamamu
4, Minggu Februari 2018
oleh : @ir_fun157


Hati ini lega
Hati ini tak lagi terasa hampa
Kini ku telah berjumpa
Dengan wanita yang aku CINTA
Bayangannya tak lagi maya
Ini benar-benar nyata 
Membuatku bahagia

Dia sederhana
Tampil apa adanya
Yang mau dekat menerima apa adanya
Dia mungkin istimewa 
Yang membuat hari-hariku berwarna

Aku ingin mengikat sebuah hubungan..
Pertama di sebuah pertemuan
Aku ingin bersamanya berpegangan
Aku, tak mau ada kata PUTUS..
Kecuali kata kita menyepakati untuk PUTUSin nikah
Karena..Ku benci sebuah perpisahahan

@ir_fun157
30oct17
  

Cerpen singkat "Selamat ulang tahun CINTA" : By Ranto


Selamat Ulang Tahun, Cinta

#cerpen

Aku merasakan ada sesuatu yang menyilaukan, menerpaku walaupun aku tidak membuka kedua mataku. Karena tidak tahan, aku pun segera mengambil bantal yang selama ini telah menahan kepalaku saat aku tidur, kupindahkan bantal itu ke atas wajahku bermaksud untuk melindungi wajahku dari sinar yang mulai membuatku setengah sadar dari alam mimpiku. 
Tapi, setelah memindahkannya, bukannya tertidur aku malah merasa sesak napas dan akhirnya kubuang bantal tak berdosa itu ke lantai.
Dan sekarang, aku pun membuka mataku dan yang pertama kali kulihat adalah langit-langit apartemenku.
Ya, aku tinggal di sebuah apartemen kecil. Aku adalah seorang pelajar SMU yang baru-baru ini lulus ujian.
Galang Harun, itulah namaku. Sekarang umurku sudah 18 tahun. Saat ini keadaan sudah sangat tenang, tidak ada kesibukan seperti saat UN beberapa hari yang lalu.
Benar, hari itu sangat melelahkan, mulai dari harus menghapal soal-soal yg kemungkinan ada di ujian sampai harus ikut les.
Tapi, semua itu sudah berlalu dan yang sekarang hadir hanyalah ketenangan, ketentraman dan kebahagiaan.
"Haah.."
aku pun menghela napas. Aku segera bangun dari tempat tidurku dan duduk di tepi ranjang. Pandanganku beralih ke sebuah meja yang terletak di samping tempat tidurku. Di atasnya, terdapat sebuah pigura foto, tepatnya foto aku dan teman-temanku. Aku hanya dapat tersenyum tipis memandang foto itu.
Karena melihat itu, pikiranku pun kembali melayang disaat aku berhasil membujuk Sukma belajar bersama. Aku sendiri masih sulit percaya aku bisa melakukannya tanpa harus ribut dengannya.
Saat itu, kulihat Nayla sangat senang karena Sukma akhirnya mau berdamai denganku.
Bukan hanya Nayla, aku sendiri pun juga merasa senang.
"Hah.."
aku menghela napasku untuk yang kedua kalinya.
Aku pun berdiri, berniat untuk menuju kamar mandi dan membersihkan diriku dari keringat. Kuambil handukku yang tergantung di luar lemariku. Saat aku menuju ke kamar mandi, tak sengaja aku melihat kalender yang tergantung di sebelah kamar mandiku. Kuperhatikan kalender itu dengan seksama.
"12 Januari," gumamku.
Ya, hari ini adalah hari ulang tahunku.
Tapi, kurasa tidak ada orang yang peduli akan hal itu. Aku sendiri juga tidak terlalu memperdulikannya. Buang-buang waktu saja, itulah menurutku. Segera saja aku pergi ke kamar mandi.
.
.
Sekarang, aku sedang berjalan ke sebuah kafe favoritku. Sudah sejak lama aku menjadikan kafe ini sebagai tempat di mana aku makan dan minum jika aku sedang bosan di rumah. Kulihat kafe itu baru saja buka, memang ini masih lumayan pagi, kurasa baru jam tujuh pagi. Segera kupercepat langkah kakiku agar aku bisa segera memesan secangkir kopi.
"Wah, Galang. Pagi sekali kau kemari. Aku baru saja buka," sapa pemilik kafe.
"Aku hanya ingin minum kopi pagi ini,"
aku segera duduk di salah satu kursi di kafe tersebut.
"Oh ya, Lang,"
"Hm..ada apa?" tanyaku.
"Hari ini kan hari ulang tahunmu, karena itu aku akan memberimu makan dan minum gratis,"
"Wah..benarkah. Kalau begitu terimakasih ya, om," sahutku riang.
"Sama-sama. Ini Lang,"
aku diberi semangkuk mie yang masih panas plus kopi tentunya. Aku sendiri tidak menyangka kalau dia ingat dengan hari ulang tahunku. Aku pun segera mengambil sumpit yang ada di depanku.
"Selamat makan," ucapku riang. Segera saja kulahap mie yang masih panas itu. Kurang dari 5 menit, semua mie itu telah berpindah tempat ke dalam perutku.
"Cepat sekali kau menghabiskannya. Apa kau ingin tambah lagi, Lang?"
"Ah! Gak usah om. Sekarang aku mau pergi ke suatu tempat dulu,"
"Ya sudah kalau begitu. Semoga harimu menyenangkan, Lang,"
"Ya, semoga saja. Kalau begitu, aku pergi dulu,"
aku pun beranjak dari kafe itu dan kembali menyusuri jalanan Kota.
Hari ini, aku melihat banyak orang yang memakai baju hitam-hitam. Baju hitam-hitam? Kenapa?
Ah ya benar, kenapa aku bisa lupa. Seharusnya aku mengingat ini sejak tadi. Menurut sebagian orang, hari ini adalah hari yang menyimpan banyak kenangan pahit. Hari di mana teror bom meledak dan menghancurkan sebagian tempat ini. Banyak orang yang tak berdosa meninggal dan kehilangan sanak keluarga mereka karena hal itu.
Tapi, kejadian itu sudah terjadi lama. Sebenarnya bukan hanya mereka yang merasa kehilangan keluarga, aku juga kehilangan orang tuaku karena kejadian itu. Hanya saja, aku tidak menyadarinya. Jelas saja, aku tidak menyadarinya. Bagaimana bisa aku menyadarinya kalau aku sendiri tidak tahu siapa orangtuaku. Benar-benar aneh bukan? Bagaimana bisa seorang anak tidak mengetahui siapa orang tuanya. Selama belasan tahun aku hidup tanpa mengetahui siapa orang tuaku. Bagimana aku bisa bertahan selama itu? Aku sendiri juga tidak tahu. Semua itu berjalan begitu saja.
Tapi, dua tahun yang lalu, aku pun mulai tahu siapa ayahku. Aku tidak menyangka bahwa ayahku sendirilah yang memberitahuku. Benar-benar aneh bukan?
"Haah.."
aku menghela napasku lagi. Tiba-tiba saja aku merasakan ada angin yang menerpaku dan itu menyebabkanku sedikit menggigil, aku memasukkan kedua tanganku ke dalam saku celanaku. Hari ini, aku mengenakan baju berwarna hitam berlengan panjang dan juga celana panjang berwarna putih. Topiku? Ah, aku menaruhnya di apartemenku, aku sedang tidak ingin memakainya.

"Akhirnya sampai juga," gumamku. Aku melihat sebuah toko bunga di depanku.
Memang, aku berniat membeli bunga dulu sebelum pergi ke tempat yang sedari tadi ingin kutuju. Segera saja kudorong pintu yang memisahkanku dengan toko bunga tersebut. Toko yang dimiliki oleh salah satu temanku.
"Selamat pagi," sapa pemilik toko itu ramah.
"Ah, pagi Si," balasku.
"omg hellouw, Lang. Tumben loe kemari sendiri. Biasanya juga bareng Thea,"
Spontan, kata-kata Sisi membuat wajahku sedikit memerah. Sudah 3 tahun 1 bulan aku berpacaran dengan Thea. Gadis blonde yang sangat cantik dan manis serta baik hati, itulah menurutku.
Apalagi, setelah dia menyatakan perasaannya kepadaku. Benar-benar suatu peristiwa yang membuatku terkejut apalagi pada saat itu dia berusaha menyelamatkanku dan dia hampir kehilangan nyawanya pada saat itu. Mulai saat itulah, aku berusaha akrab dengannya dan akhirnya aku pun berpacaran dengan Thea.
"omg Hellouw Lang, kenapa loe ngelamun?"
pertanyaan Sisi membuat lamunanku buyar seketika.
"Ah..apa?" tanyaku sedikit gugup.
"Ah, sudahlah. Loe kemari mau beli bunga apa ?"
"Hah, bunga apa ya?" ucapku sembari melihat-lihat bunga yang tertata rapi di dalam toko tersebut. Setelah kuperhatikan, toko bunga ini ternyata cukup besar dan bunga-bunganya terlihat sangat segar.
"Ayo Lang, cepat putusin pilihan loe,"
"Mmm...oke. Gue mau beli dua ikat bunga mawar merah,"
"Baiklah, tunggu sebentar ya,"
Sisi pun segera mengambil beberapa bunga lalu dia ikat dan dia bungkus dengan sangat rapi. Dia terlihat sangat terampil dalam hal itu.
"gue harus bayar berapa?" tanyaku kepada Sisi yang sedang memberiku kedua bungkus bunga tersebut.
"Ah, khusus buat hari ini, gue kasi gratis karena hari ini adalah ultah loe," sahut Sisi sambil tersenyum.
"serius? Kalau gitu, thanks, Si," sahutku dengan cengiranku.
"urwel Lang,"
Aku segera pergi dari toko bunga Sisi. Sekali lagi, aku benar-benar tidak menyangka kalau Sisi ingat hari ulang tahunku padahal aku tidak pernah memberitahunya. Kuperhatikan dua ikat bunga yang kubawa di lengan kiriku. Bunga mawar, kurasa ini cocok untuk dia, kuharap dia menyukainya.
Kulihat banyak sekali orang yang sedang berjalan di sekitarku. Tempat yang mereka tuju mungkin sama dengan tempat yang ingin kutuju.
Setelah berjalan beberapa lama, akhirnya aku mulai bisa melihat satu dari dua tempat yang sedari tadi ingin kutuju. Kulihat sudah banyak penduduk yang berada di sana. Dan aku pun mulai memasuki tempat tersebut. Tempat yang memiliki banyak kenangan, tapi bukan kenangan indah melainkan kenangan yang menyedihkan. Tempat di mana orang jarang bisa tertawa bila berada di sana. Jika kita pergi ke sana, hanya satu ekspresi yang muncul yaitu kesedihan. Kesedihan akan seseorang yang sudah meninggalkan kita untuk selama-lamanya.
Ya, di sinilah aku berada sekarang. Di sebuah tempat yang terletak di sudut Kota, peMakaman umum.

Tentu aku kemari bukan tanpa sebab. Aku kemari ingin mengunjungi makam orang tuaku, orang tua yang baru aku ketahui sejak dua tahun yang lalu. Menyakitkan memang, aku harus memendam rasa keingintahuanku tentang orang tuaku selama belasan tahun. Dan akhirnya dua tahun yang lalu, aku mengetahui siapa orang tuaku. Sebenarnya, aku sama sekali tidak menyangka bahwa aku memiliki orang tua sehebat mereka.
Ayahku bernama Puguh.
Ibuku bernama Dewi.
Aku mulai memasuki area makam tersebut. Aku banyak melihat orang yang sedang mengunjungi makam keluarga mereka yang meninggal. Melihat itu, perasaan bersalah mulai menghantuiku.
Tapi, sudahlah, sebaiknya aku segera mencari makam orang tuaku.
Tidak butuh waktu lama bagiku untuk mencari makam orang tuaku karena aku sudah hafal letak makam mereka. Aku sudah sangat sering kemari walau hanya sekedar memberi salam pada mereka. Segera saja aku pergi ke makam orang tuaku. Makam mereka terletak bersebelahan sehingga memudahkanku untuk memanjatkan doa kepada mereka berdua sekaligus. Segera saja kutaburkan bunga diatas pusara mereka.
"Hai papsky, mamsky. Bagaimana kabar kalian?" gumamku sendiri.
"Kuharap kalian berdua baik-baik di sana," lanjutku.
"Kalian tahu, kan? Hari ini adalah hari ulang tahunku. Biasanya setiap orang berulang tahun, orang itu bisa meminta satu permohonan dan biasanya permohonan itu akan terkabul. Jika aku diberikan hal tersebut, apa kalian tahu hal apa yang aku inginkan?" ucapku lagi. Tapi aku memberikan jeda yang cukup lama sebelum aku melanjutkan ucapanku.
"Yang kuinginkan adalah aku dapat bertemu dengan kalian berdua. Bertemu dengan papsky dan mamsky walau hanya sebentar. Tapi aku tahu, hal itu gak mungkin terjadi, iya kan?" lanjutku.
"papsky, mamsky, hari ini aku mengunjungi kalian karena aku ingin meminta sesuatu pada kalian. Boleh kan?" tanyaku.
"Aku ingin kalian berdua datang ke dalam mimpiku nanti malam. Kurasa kalian gak akan keberatan. Aku ingin merayakan hari ulang tahunku dengan papsky dan mamsky walau itu hanya dalam mimpi. Kuharap kalian benar-benar datang," mohonku.
"Mungkin sekarang sudah saatnya aku pergi. Aku mau berlatih dulu. Baiklah, aku pergi, papsky, mamsky," pamitku.

Aku pun segera berdiri sambil tersenyum tipis, memandangi kedua batu nisan yang ada di depanku. Batu nisan dengan tulisan Puguhdi sebelah kiri dan Dewi di sebelah kanan.
"Aku sangat menyayangi kalian berdua,"
segera aku beranjak dari tempat itu, sebelum aku semakian bertambah sedih.
"Sampai jumpa,"
"Ternyata dugaanku benar, kamu ada di sini,"
tiba-tiba saja ada seseorang yang berbicara di belakangku. Dan suara ini sangat kukenal, segera saja kuberbalik guna memastikan siapa sebenarnya dia.
Thea. Itulah gadis yang sekarang ada di hadapanku. Dia tersenyum ke arahku. Dia berpakaian seperti biasanya.
"Thea, kenapa kamu ada di sini?"
akhirnya, aku berbicara juga.
"Aku lagi mencarimu, aku mau mengajakmu ke suatu tempat," sahutnya masih dengan senyum menghiasi wajahnya.
"Ke mana?"
"Sudahlah, ikut saja,"
dia pun menarik tangan kiriku dengan tangan kanannya. Membawaku menjauh dari makam orang tuaku. Sepertinya sifat pemalunya kepadaku sudah benar-benar menghilang. Aku lebih suka Thea yang seperti ini. Daripada yang dulu.
Dan tiba-tiba, dia pun berhenti. Aku pun juga ikut berhenti. Sepertinya, sejak tadi aku tidak memperhatikan jalan yang kami lewati. Dan sekarang, kami berdua sudah berada di sini. Di sebuah bukit dengan pemandangan yang sangat indah berada di bawahnya. Walaupun sekarang musim hujan, tapi pemandangan di bawah sana tetap indah.
"Lang, kamu ingat ini tempat apa?"
tiba-tiba dia menatapku. Tentu saja, aku sangat ingat dengan tempat ini.
"Tempat ini adalah tempat yang sangat aku sukai. Tempat di mana kamu mengatakan kalau kamu-"
"Aku mencintaimu,"
aku pun memutus perkataan gadis yang berada di sebelahku. Kali ini, aku pun menatapnya. Aku dapat melihat wajahnya sedikit memerah karena perkataanku barusan.
"La..Lang,"
kudengar suaranya kembali seperti dulu.
"Padahal kamu itu kekasihku, tapi kamu masih saja belum terbiasa dengan kata-kata seperti itu, Thea,"
"Maaf,"
dia pun menunduk. Aku hanya tersenyum menatapnya. Dan secara perlahan mulai membawanya ke dalam dekapanku, aku memeluknya. Sepertinya dia sedikit terkejut.
"Ga..Galang,"
"Terimakasih Thea, kamu sudah mengingatkanku dengan tempat ini. Tempat di mana aku mengatakan bahwa aku mencintaimu, 37 bulan yang lalu,"
ucapku sambil memberikan bunga mawar merah pada gadis itu

"Sama-sama, Lang. Oh ya, ada sesuatu yang ingin aku katakan,"
"Hm, apa?"
aku pun melepas pelukanku.
"Selamat ulang tahun, Lang," ucapnya dan dengan sangat cepat dia mengecup pipi kiriku. Sedangkan aku hanya bisa mematung dan sudah pasti sekarang wajahku memerah.
Aku melihat dia sedikit tertawa.
"Kamu lucu Lang, kalau wajahmu memerah seperti itu," ujarnya dan detik berikutnya aku merasakan diriku dipeluk oleh seseorang.
Rupanya, kali ini dia yang memelukku. Sedangkan aku? Aku hanya bisa membalas pelukannya.
Hari ini adalah hari yang memiliki banyak arti bagiku. Hari dimana aku dilahirkan, dan yang terpenting hari di mana aku dapat menjadikan gadis di dalam pelukanku ini sebagai kekasihku. Tanggal 12 Januari, hari yang memiliki banyak kenangan bagiku baik kenangan pahit maupun kenangan manis.
.
Tidak jauh dari tempat #galathe berdiri, ada sebuah semak-semak yang masih sangat rimbun. Di sana bersembunyi beberapa orang yang sekarang sedang senyum-senyum sendiri dan menggumamkan beberapa hal.
"omg hellouw, romantisnya," gumam seorang gadis berambut panjang dengan mata berbinar.
"Galang pasti seneng banget dapat hadiah kayak gitu di hari ulang tahunnya,"
kali ini, terdengar suara lelaki.
"ya amsyong, si paku payung hebat bingit," gumam seseorang berbadan tambun.
"Hah..kenapa aku harus ikut dengan kalian? Lebih baik aku tidur di rumah saja,"
"Benar, benar. Lebih baik aku di rumah saja sambil menghabiskan seluruh keripik kentangku,"
"Sudahlah, sebaiknya kalian jangan banyak mengeluh," ujar seorang gadis.
"Galang! Awas aja kalau loe sampai melukai Thea," ucap seseorang sambil memandang GalaThe dengan wajah tidak suka.
"Tenanglah, Digo. Mana mungkin Galang berani bikin Thea terluka," ucap seorang gadis yang berusaha menenangkan Digo .
"Sukma, Axel, menurut kalian Galang dan Thea itu gimana?" tanya Ken kepada dua orang yang berdiri di belakangnya.
"Hm," hanya itulah sahutan yang Ken dapat dari dua pemuda tersebut.
Dan masih banyak lagi perkataan yang lainnya. Sepertinya semak-semak itu cukup untuk menyembunyikan mereka yang berjumlah 11 orang.
.
.
"papsky, sepertinya kita gak perlu mengkhawatirkannya lagi. Dia sudah memiliki banyak orang yang sangat menyayanginya. Sepertinya sekarang, kita sudah bisa pergi dengan tenang,"
"Ya, mamsky. Ayo, kita pergi,"
Perlahan dua sosok bayangan yang sejak tadi berada di belakang GalaThe mulai menghilang. Mereka menghilang bersamaan dengan bertiupnya angin.
.
.
The End




Nb : Pict Hanya Pemanis :)


Add my fb : @Irfun157

Follow my Ig : @Ir_fun157

Puisi "Suatu hari aku mencintaimu" : By susi

Temaram senja

Rindu menentang rasa
Menghinggapi keberadaan resah
Melakoni kehadiran luka

Mengsiasati lara

Padamu yang pernah aku cinta
Kini aku merindumu sejadi-jadinya
Darimu yang meluruhkan jiwa
Akan kucoba menerjuni air mata

Menenggelamkan segala prarasa kita
Melupa semua kisah

Tentangmu, biarkan saja aku diterkam temaram senja
Aku bersedia hilang, dimakan oleh tepian malam

Copas -> Susi
Pontianak, 24 Januari 2018.
Pada suatu hari aku mencintaimu.

Nb : Pict Hanya Pemanis :)

Add my fb : @Irfun157
Follow my Ig : @Ir_fun157