Stmbois.blogspot.com
Perkenalkan nama saya irfan maulana. Dari kecil hidup dengan keadaan yang sederhana, susah sekali namun belum pernah merasakan apa yang dinamakan KERJA.Pada saat sekolah SD, pulang sekolah dengan jalan kaki yang tidak sengaja melihat ayahku yang sedang menggayuh sebuah becak.Aku ingat sekali betul dan masih tertanam dalam benakku.Melihat keringat dan tak kenal lelah seorang ayah mencari rupiah demi seseorang yang dicintai.Dengan begitu sebenarnya diriku tak tega melihatnya, aku juga ingin merasakan bagaimana rasanya mencari selembar kertas.
Saat sampainya dirumah saya tak melihat ayah, mungkin belum pulang.Aku tunggu beberapa jam lamanya dan sering kali bertanya kepada ibuku menanyakan kapan ayah pulang.Sekitar jam 10 malam, aku mengantuk sekali.Tapi, aku bertanya pada ayahku
“Pak, Tidak capek kah?” Tanyaku penasaran.
“Tidak, bapak tak pernah merasa capek” Jawabnya singkat (Sambil diambilin kopi sama ibu)
“Padahal bapak menggayuh becak dari pagi sampai malam, bagaimana rasanya pak? Ajari aku untuk menggayuh becak agar meringankan beban bapak dan belajar merasakan KERJA.” Tanyaku semakin penasara.
“Jangan nak! Umurmu masih kecil dan tidak sepantasnya untuk kamu bekerja” Jawab kembali bapak.
“Kapan pak waktunya? Aku ingin sekali membantu bapak” Tanya mendesak dariku
“Nanti, waktu lulus dari SMA/SMK. Kamu akan masuk dalam dunia kerja dan bagaimana kerasnya dunia” Terangnya bapakku.
Singkat cerita, umurku sudah 17th waktu SMK di sekolah negeri jombang, Jawa Timur.Saat ini aku sudah kelas 2 SMK.Pada kelas 2 ada progam dari SMK untuk siswa-siswi wajib melakukan PI (Praktek Industri) yang dimana siswa disitu akan diajarkan atau belajar mencari pengalam dalam dunia kerja.Disitu saya mulai berfikir dalam hati (Apakah ini kata bapakku saat aku masih kecil?”.Aku merasa semangat dalam melakukan PI (Praktek Industri) walaupun aku belum bisa apapun dalam bidang BANGUNAN yang kadang juga pernah diajarkan dalam jurusan saya menggambar seperti ARSITEK.
Pada bulan awal Februari, saya berangkat PI (Praktek Industri).Diberitahu pada wali kelas saya yaitu ditugaskan di kota Lamongan.Sempat kaget dengar pemberitahuan itu, karena bagaimana mendapat uang saku untuk pergi ke Lamongan? Sedangkan saya sendiri memegang uang 50rb saja tidak pernah.Ya, emang pernah waktu hari raya hehe dapet uang saku dari saudara-saudara hehe.Saya sungguh bingung setengah mati memikirkan itu semua karena saya tidak ingin sekali merepotkan orang tua.Terpaksa, kan saya seorang BLOGGER juga mempunyai akun Adsense yang susah payah saya dapatkan.Mau tidak mau saya menjualnya ke grup BLOGGER INDONESIA dan alhamdulillah laku seharga 350K.Saat itu saya lega dan siap-siap berangkat ke Lamongan.
Tepat pada tanggal 1 Februari, saya diantar ke kantor CV. IKHTIAR di jombang.Datang kesana sama guru BK, saya begitu banyak membawa barang dan pakaian secukupnya.Sesampainya disana, seorang perempuan sebut saja namanya mbak Via menjelaskan bahwa berangkat di Lamongan mulai hari senin.Semangatku down karena tak jadi kesana, tertunda beberapa hari.Tak mengapa, karena selama 3 hari saya berada di kantor tersebut.Saya dengan teman rekan saya 3 orang dikenalkan dengan mbak Via dengan anak yang PI juga perempuan jurusan gambar.Begitu senang lagi melihat dan bisa berkenalan dengan orang-orang yang baik hati.Kebetulan langsung hari itu dikasih tugas men-design rencana rumah sederhana dengan luas 1200cmX800cm, Saya ada yang lupa dengan satu cara membuat sesuatu dan kemudian meminta bantuan kepada cewek-cewek yang ada dikantor. Beres semua sudah selesai tugas dan kerjaannya.Namun aku masih berfikir (Apakah ini rasanya kerja hanya duduk-duduk dan menikmati wifi? Kok beda sama yang dikerjakkan bapakku?)
Pada hari sabtu, diberitahu dengan boss kalau keberangkatan di Lamongan tidak jadi digantikan di Perak karena ada proyek baru.Dengar itu, Aku merasa down kembali tapi aku berusaha tetap semangat terus sampai apa yang dimaksud bapak sebenarnya.
Hari senin, saya diberangkatkan ditempat sebuah rumah.Ternyata, disitulah proyek tersebut dan saya membangun sebuah rumah tingkat. Gambar design menyusul hehe.Saya semangat awal hari pertama karena tukang sangat baik dan sangat membimbing sekali juga ada orang kuli itu yang membuat lawakan-lawakan membuat aku dan teman-teman tertawa.Disitu saya ya membuat adukan, memasang bata, memikul semen, mengangkat bata seperti layaknya kuli bangunan.Pertama, memang sayang tak merasakan apapun bahkan semakin saya bersemangat.Hari ketiga dan keempat saya mulai merasa lelah dan sungguh capek walau yang saya kerjakan sama seperti yang hari-hari pertama dan dua, namun rasa capek itu tiba-tiba menghajar fisik saya.Mungkin karena saya dulunya hidupnya tidak boleh sengsara, bekerja pun tidak boleh jadi dirumah hanya melihat TV sinetron dan bermain sepak bola kalau sore.Entah mengapa, saya kepikiran kata bapakku dan ku membatin (Inikah rasanya KERJA? Capek, Badan sakit-sakit, Terasa linu, terasa badan kayak remuk.Apakah ini juga rasanya saat bapakku bekerja ya becak,kuli bangunan, sopir truk gandeng, dan sekarang di Rentalan Mobil).
Hari kelima, saya sebenarnya tak kuat untuk melakukan aktifitas KERJA KULI BANGUNAN karena saat itu kondisi saya sangat tidak fit, flu, batuk, ditambah badan nggak enak.Tapi, aku harus tetap bekerja latihan untuk masa depan cerah itulah sempat kata-kata motivasi pada diri saya.Pada hari itu saya melakukan hal yang sama berusaha kuat dan tidak terlihat lemas.Jika PI (Praktek Industri) saja diriku seperti ini loyo kayak tak bertenanga bagaimana nanti kalau di dunia KERJA ? Ini saja belum tentu dibayar apalagi kalau sudah dibayar apa mungkin malas-malasan? (Itu yang ada dipikiran saya).Yang membuat saya tetap kuat adalah sosok bapak-bapak yang membuat lelucon dan sering kali saya tertawa tak terasa beban berat itu setelah melihat begitu besar juga perjuangannya. Bagaimana tidak ? Mengangkat beberapa pasir, Koral, dan Abu batu sendiri termasuk menghaluskan pasir.Kulihat dia tak pernah merasa mengeluh dengan kerjaannya.
“Pak, nggak capek ini itu, ini itu sendirian? Maaf saya nggak bisa bantu banyak saya lagi nggak enak badan” Tanya penjelasanku
“Buat apa capek, kalau masih ada orang yang dicintai dan untuk menafkahi itu membutuhkan uang untuk makan, jika aku bermalas-malasan terus makan apa anak dan istri saya dek?”. jawab dengan tanya balik bapak itu.
“Berarti, jawaban bapak sama seperti bapak saya.Ayo pak saya bantu lagi udah nggak capek lagi” Ujarku sambil membantu mengangkat tujuannya meringankannya.
“Makasih dek, semoga kamu nanti nggak jadi seperti saya hanya KULI BANGUNAN, karena itu berat sekali kamu tidak akan kuat bahkan bayarannya tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan.Kamu nanti ini dibayar atau tidak jangan dipikirin karena disini kamu harus betul-betul belajar mencari ilmunya agar bisa menjadi PEMBORONG atau setidaknya MANDOR.” Terang bapak itu
“Siap, pak! Saya nggak mencari bayaran disini, karena saya disini mencari pengalaman untuk mencari pekerjaan disaat mau lulus nanti. Terima kasih doa nya pak.” Jawabku.
Pada hari sabtu, BOSSku datang melihat pekerjaan TUKANG dan KULI nya betul atau tidak dalam mengerjakan proyek tersebut.Setiba disana, syukur BOSS saya tidak komentar tentang kerjaan tersebut.Saat waktu istirahat kita berkumpul dalam rumah tersebut. Tidak kusangka aku diberi uang hanya 100rb dalam 6hari (Seminggu), aku begitu bersyukur karena seumur-umur tak pernah memegang uang 50rb dengan hasil KERJA KERAS sendiri.Pada saat BOSS pergi meninggalkan tempat, aku bertanya kepada bapak KULI kemarin
“Pak, digaji berapa kalau boleh tau?” Tanyaku
“70rb/hari dek, jadi ini hanya dapet 420rb.” jelasnsya bapak KULI itu.
“Wah, besar juga pak ya...Emang nggak sama apa dengan teman bapak itu??” Tanyaku penasaran
“Tidak dek, bapak ini hanya KULI sedangkan mereka tukang yang gajinya sekitar 85rb-90rb/hari.” Jawabnya lagi
“Loh, tapi kan itu nggak adil bapak yang capek nyiapin ini itu, ini itu tapi digaji lebih sedikit dari mereka?” Jawabku agak protes
“Sudah-sudah dek. Kamu harus bersyukur PI (Praktek Industri) saja sudah dibayar 100rb. Jadikan itu pengalaman dek, dulu bapak PI aja membayar bukan dibayar. Jadi, beginilah dek nasib suka duka seorang KULI BANGUNAN”. Cerita singkt bapak itu.
Kini aku sadar bahwa mencari uang 100rb hasil KERJA KERAS sendiri itu sulit.
Kini aku sadar bahwa mencari uang 100rb hasil KERJA KERAS sendiri itu sulit.
Untuk TUKANG atau KULI BANGUNAN diluar sana, syukuri apa adanya sekecil apapun rupiah yang kalian dapat syukuri dan insyaallah barokah.Karena masih banyak diluar sana yang tidak mempunyai pekerjaan menjadi seorang pengemis! Itu derajatnya jauh lebih tinggi mereka karena masih berusaha dengan KERJA KERAS tanpa meminta bantuan orang lain walau mereka dalam keadaan yang memprihatinkan.
Kan ku ukir cinta di atas pasir dicampur semen
10,FEB 2018
Kuukir kata cinta untukmu di hamparan pasir,
Namun masih terhapus oleh angin dan tangan
Sekarang, ukiran kata cintaku padamu tak akan lagi terhapuskan..
Karena sayangku, pasirnya sudah kucampur dengan semen dan air
Nb: Maaf jika ada kesamaan cerita atau puisi, karena ini saya membuat dengan spontan tanpa meng-copas orang lain saya mohon maaf jika sama ^_^
Follow My IG -> @ir_fun157
My Facebook -> @ir_fun157
3 komentar
Tetap disyukuri, milahatlah kebawah kita, masih banyak yang belum seberuntung kita.
Harus gan (Y)
kasian kadang liat kuli, pendapatan gak seberapa, tpi kerjanya mati2an, menguras tenaga belum lagi resiko yang harus ditanggungnya ckckc
EmoticonEmoticon